Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin, dinilai tak becus menangani
krisis pengelolaan sampah di wilayah itu. Hingga kemarin, kisruh
penanganan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng belum terselesaikan,
warga pun menjadi korban.
"Masak ngurusi sampah saja nggak bisa? Ngapain sok-sokan jadi Bupati.
Mending cari solusi, ini mah diem bae. Kalau di perumahan kan susah,
nggak ada rawa, nggak ada empang. Mau dibuang kemana?," keluh Saban
(43), Ketua RT8/10, Perumahan Mangunjaya I, Tambun Selatan.
Komarudin Ibnu Mikam, Koordinator Koalisi Masyarakat Bekasi Bagian
Utara, mengatakan Bupati Neneng Hasanah Yasin tidak memiliki sikap
kepemimpinan yang tegas untuk segera mengatasi krisis sampah yang sedang
terjadi.
"Terkatung-katungnya persoalan sampah ini menjadi bukti bahwa Bupati
nggak punya leadership, sikap kepemimpinan yang baik. Harusnya tidak
perlu sampai terjadi begini," tuturnya kemarin.
Menurut Komarudin, penanganan sampah dengan hanya mengandalkan TPA Burangkeng, tidak akan bisa menyelesaikan masalah.
Dia mencontohkan, untuk masyarakat di bagian utara Bekasi, lokasi pembuangan sampah di TPA Burangkeng terlalu jauh.
"Semestinya banyak dibangun tempat penampungan sementara,
dipilah-pilah sebelum dikirimkan ke Burangkeng.
Untuk warga perumahan,
semestinya juga disediakan lokasi khusus," tuturnya.
Sementara itu, meski sudah dilakukan pertemuan antara perwakilan
warga dengan Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin, Sekda Bekasi Muhyidin,
dan pimpinan 12 dinas terkait pada Kamis (14/3), namun pemblokiran TPA
Burangkeng masih berlangsung.
Kepala Desa Burangkeng, Nemin mengatakan, sedikitnya ada sepuluh poin
permintaan warga Desa Burangkeng yang diajukan kepada Bupati dalam
pertemuan itu. Tapi sampai Jumat (15/3), kata dia, belum ada keputusan
apapun dari Bupati Neneng Hasanah Yasin.
Sumber : Wartakota
0 komentar:
Posting Komentar